SEJARAH DANAU RAKIHAN

SEJARAH DANAU RAKIHAN

09JUN
Danau Rakihan adalah danau terbesar kedua di Kabupaten OKU Selatan setelah Danau Ranau. Danau Rakihan diambil dari nama leluhur masyarakat setempat Syech Saidi Rakihan. Danau dengan luas lebih kurang 3Ha dan memiliki kedalaman sekitar 75 meter ini, terletak di desa Ulu Danau, Kecamatan Sindang Danau (Pemekaran Kecamatan Pulau Beringin), Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan. Danau ini dapat ditempuh lebih kurang 2 jam perjalanan dari kota Muaradua, Ibukota Kabupaten OKU Selatan. Danau ini masih menyimpan kekuatan mistis dengan mitos yang melekat kuat di masyarakat setempat tentang sosok “Puyang Janggut Abang”. (Info: Laskar Adat Semende;Fhoto: Dok: Fekri Juliansyah, Juli 2009, Mitos dan fenomena mistis ini pernah dimuat di majalah MISTERI oleh Kang Fekri pada tahun 2005)
Pada tahun 60-an Kepala Sekolah Rakyat (SR yang sekarang menjadi SD 1) uludanau pak H.Abdul Aziz pernah melakukan pengukuran terhadap kedalaman danau tersebut, sekitar dinding batu yang nampak diujung danau tersebut dalamnya mencapai 80 meter, sedangkan garis menengah danau tersebut mencapai 800 s/d 1000 meter. Ikan mujai yang banyak dinikmati leh penduduk daerah tersebut ditebar oleh nenek Abdul Aziz yang bernama H.Muhamad Rasul (Mat Rasul) yang telah berwakaf dan telah dinikmati oleh masyarakat sekitar, dan sekarang banyak ditemukan ikan jenis lain seperti patin, ikan mas dan ikan-ikan lain ditebar oleh Bupati OKU. Diuludanau pernah diadakan POAP (Pekan Olah Raga Antar Pelajar) sekecamatan Pulau Beringin sebelum pemekaran menjadi tiga kecamatan. Sedangkan nama Syekh Sidi Rakihan itu apakah ada kaitannya dengan Rakihan yang berkembang di legenda daerah Lampung masih perlu diteliti. Sebetulnya menurut penulis Puyang Rakihan/Puyang Janggut Abang (abang=merah) itu jelmaan dari Jin penunggu danau tersebut atau Jin penghuni bukit gajah disebelah danau tersebut yang sering menjelma sebagai orang tua yang berjenggot merah. Sejauhmana kebenaran cerita puyang janggut abang sulit untuk dibuktikan karena lebih bersifat mitos atau legenda.
Dipinggir bebatuan yang nampak digambar itu sebenarnya asyik mancing ikan mujair dulunya, didanau tersebut hanya ada rakit dari bambu yang disusun dan diikat sekitar 8 sampai 12 batang bambu. Kedalamannya disekitar itu mencapai 80 meter dan mendaki melalui pinggir dekat bebatuan tersebut ada jalan untuk naik ke atasnya yang timbul di padang ulak pulang dekat kantor camat sekarang.

Comments

Popular posts from this blog